sebenernya gue mau nonton film ini sama adik gue yang umurnya baru 12 tahun. waktu itu gue lihat trailer nya aman aman aja. bahkan gue ga kepikiran kalau ni film ternyata ancur bener
serius, kalian tahu sendiri lah film kartun normalnya dilihat untuk anak-anak. gue bener-bener ga tau lagi apa yang dipikirkan sama sutradaranya. geez.
bukan tentang sadis nya ni film, bukan juga tentang seberapa menjijikanya. kalau 2 itu ya gue masih wajar lah film kartun kaya gitu. tapi ini kata-kata horny, anu, crotch,dll, yang menjurus tentang SEX bisa kalian temukan di film kartun ini. bukan cuma itu doang guys, di bagian terakhir justru dengan gamblangnya menampilkan banyak adegan itu.
Pertama kali gue lihat ini film, hanya satu pertanyaan yang terbesit di otak gue: apa tujuanya nyiptain film kartun kalau adegannya bukan untuk anak-anak? ga bisa di nalar apapun jawabanya.
gue bahkan harus dengan repot-repot sembunyi nonton ni film biar adik gue nggak ikut nonton. ga ada pesan moralnya kalau menurut gue. ide ceritanya sih menarik dimana, makanan yang kita makan itu sebenernya hidup dan mereka beranggapan kalau kita sebagai manusia yang disebut "dewa" akan memelihara mereka dengan baik. LO KATA KALIAN BINATANG? PAKE DI PELIHARA. TUJUAN DICIPTAKAN MAKANAN YA UNTUK DI MAKAN. bisa dibilang film ini mungkin terinspirasi toy story, YA KALI MAINAN EMANG DI BUAT UNTUK DIPELIHARA.
bener-bener dahhh gue nonton sampai habis tu berharap ada pesan moralnya setidaknya, tapi ternyata nihil. terbuang percumah deh waktu gue 1 setengah jam, liat film kartun semi bokep ini.
0 comments:
Post a Comment