''
Dia yg berada di dekat kita terasa sangat berarti saat dia mulai menjauh''
Akhirnya aku berhasil mengerti kata-kata tersebut. maaf sebelumnya kalau kalian merasa bingung dari awal perkenalan ini.
baik, kawan-kawan semua.
Akan saya ulangi dari awal, Nama saya Sacca tidaklah penting untuk mengetahui sejarah nama ini. Sebagai seorang laki-laki biasa pada umunya cerita ini sebenarnya tidaklah penting untuk dibaca. Hanya saja saya butuh tempat untuk bercerita mengenai apa yang saya alami hingga menjadi sekarang ini. agar teman-teman semua bisa sedikit lebih menghargai sebuah kehidupan.
Cinta Pertama ? ingatkah kalian siapa cinta pertama kalian?
Tentu saja Semua orang pasti punya. Cinta pertama ku adalah sahabat saya sendiri. sebagai anak kecil yang polos cinta bukanlah hal yang penting untuk dibahas apalagi waktu itu saya masih bocah polos berseragam putih merah. yang saya ingat Cinta waktu itu adalah ketika dia berada di dekatku disitu lah aku merasa senang akan kehadiranya. singkat bukan ?
Teman-teman semua, sekarang saya sudah berada di Sekolah Menangah Atas. disini saya mulai kembali merasakan cinta walaupun dengan orang yang berbeda.
Pernahkah kalian menyukai seseorang dalam diam? saya rasa tidak semua orang bisa merasakan keindahan ini. kenapa? Ya ! karena mungkin hanya orang-orang seperti saya lah yang dapat merasakanya. Orang-orang yang tidak mempunyai keberanian. orang-orang yang merasa dirinya bukan siapa-siapa. Orang-orang yang kalah bersaing dalam apapun.
selama 1 tahun ini saya hanya bisa mengaggumi kecantikannya. ya dia emang nga pantes buat saya. dia populer apalah saya jika dibandingkan dengan ia. bukan ini bukan tentang cerita cinta pada pandangan pertama. bukan juga cerita cinta membual yang selalu berakhir dengan happy ending. entah apakah cerita ini akan menjadi cerita bahagia seperti cerita cinta pada umunya atau kebalikanya,
who knows?
orang memanggilku sacca. aku seorang laki laki SMA biasa seperti yang lainya, bukan artis, bukan juga superstar, bukan seorang yang populer. walaupun begitu aku mempunyai banyak teman di sekolah. sudah 3 tahun aku berada di sekolah. banyak yang bertanya ''kapan pacaran?'' ''siapa yang kau suka?'' ''kamu normal kan?'' dan pertanyaan sejenis lainya.
yah di sisi lain aku orangnya sangat tertutup, aku tidak bisa menceritakan siapa orang yang ku suka selama ini. tapi disinalah aku sekarang, menulis, berbagi, dengan kalian
strangers yang kuharap kalian paham dengan apa yang aku tulis.
cerita berawal saat pertama kali aku bertemu dengan dia, Chintya namanya. waktu itu hari pertama kami mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) deg-degan ? tentu saja. ada rasa takut tersendiri ketika aku melangkahkan kaki ke halaman sekolah dimana disana semuanya berkumpul.
kenapa aku takut? apa yang harus kutakutkan? pikirku saat itu. disana aku bertemu teman SMP ku yang juga satu sekolah saat ini. setidaknya aku bisa lega karena aku tidak sendirian berada di lingkungan baru ini. ketika kami semua berkumpul di halaman. mataku pun langsung tertuju pada gadis cantik itu, dia ada di depanku tidak jauh. aku penasaran,
siapa dia? kenapa dia bisa dengan mudahnya mendapatkan teman? apa karena parasnya sehingga banyak yang ingin menjadi temanya? "namanya chintya bro dia dari smp 3''
apa? kenapa temanku bisa tahu jika aku sedang memperhatikanya.
''kenapa lo bisa tahu?''
''aku tadi kebetulan ketemu dia, karena aku tahu dia pasti anak baru sini aku sapa deh''
oh ya, aku belum mengenalkan temanku ini, namanya Dhio, bisa dibilang dia berbanding terbalik sifatnya dengan aku. yah.. jadi aku tidak heran jika dia bisa dengan mudah akrab.
Entahlah, seakan akan aku tetap ingin melihat dia, walaupun aku sudah tak perlu repot-repot lagi untuk hanya mengetahui namanya. dia seperti gadis cantik lainya, aku yakin bukan hanya aku saja yang sedang memperhatikanya. jam terus berjalan, karena aku dan dia berbeda kelompok, aku pun tak bisa mengetahui dia ada dimana. hingga tiba di penghujung acara kami semua dikumpulkan kembali, di situ lah aku dapat melihatnya lagi, sepertinya hati kecil ku saat ini sedang tersenyum, walaupun aku tidak bisa mengekspresikan di wajahku ini. ya aku sulit membuat ekspresi, sehingga banyak yang bilang kalau aku orang yang acuh. padahal aku selalu penasaran, hanya saja aku tidak bisa bertanya langsung.
Aku berniat memberanikan diri untuk berkenalan dengan chintya saat pulang nanti, enntah apa yang mendorongku menjadi seperti ini. aku hanya ingin mengenal dia lebih dalam lagi.
Aku menunggu di koridor sekolah, tak lama setelah itu dia pun datang, bersama dengan teman-temanya. hanya 2 orang sih. tapi sungguh aku tidak berpikir jika dia pulang bareng dengan temanya itu. mereka pun sudah melewatiku, aku bimbang akankah ku lanjutkan? atau membuang jauh-jauh niat awalku itu. tak ingin lama-lama berpikir karena aku tahu aku akan kehilangan kesempatan ini, aku pun memangil namanya
"Cintaa .."
tunggu bodoh, itu bukan namanya, kenapa yang keluar justru kata itu?
aku tertunduk lesu,untung saja dia tidak mendengarnya. tapi kenapa aku berharap dia mendengar? bodoh.
"namanya chintya bukan cinta"
"iya aku tau" eh ini bukan suara dhio, ini suara perempuan dari belakang. aku pun membalikan badan. ya dia memang bukan dhio, aku tidak tahu dia siapa.
"hmm siapa kamu?" tanya ku
"aku Putri, HAahhaha" dia tertawa terbahak bahak, sambil memukul pundaku.
aku hanya menahan rasa sakit di pundaku,, aku memang tidak mengatakan satu kata pun.aku hanya sedang menunggunya untuk berhenti melakukan itu.
"kalau kamu tahu, kenapa sampai bisa salah sebut? Hahaha" ucapnya sambil tetap tertawa
"aku sendiri juga nggak tahu" jawabku datar
akhirnya dia berhenti ketawa.
"hah? ini serius? kupikir tadi kamu sengaja salah sebut namanya" kata putri.
"apa jangan-jangan kamu beneran jatuh cinta sama dia ??" lanjutnya dengan nada penasaran
"tapi aku belum pernah tuh lihat kamu jalan bareng sama dia? Oh aku tau kamu pasti baru kenal dia kannn!!?" seakan akan jika aku tidak segera menjawabnya dia akan terus berbicara.
"nggak mungkin lah aku jatuh cinta sama dia, kenal aja kagak" jawabku
"tapi katamu kamu tadi tahu namanya?''
"iya chintya kan, aku dikasih tau temanku tadi kalau soal nama"
"ohh, kalau gitu besok ta kenalkan sama chintya yaa! kebetulan aku kenal dia juga kok! Dahh ketemu besok lagi ya" dia pun berjalan pergi sambil melambaikan tangan.
dikenalkan? apa dia benar-benar kenal denganya? yah, bisa saja putri dan chintya tadi satu kelompok. tapi jika begitu caranya itu artinya aku sebagai laki-laki telah kalah, tapi aku tidak bisa melakukan apa-apa, silahkan kalau mau bilang pengecut. karena sepertinya aku memang seorang pengecut ya.